ABSTRAK
Nurhayati. 2006, Penerapan Kegiatan Praktikum membuat Tempe pada Pokok Bahasan Bioteknologi untuk meningkatkan Life Skill Siswa kelas III IPA 3 SMA Negeri 1 Gondangwetan Tahun Pelajaran 2005/2006
Kata Kunci : Kegiatan praktikum membuat tempe, Life Skill.
Penyempurnaan kurikulum 2004 merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperbaiki mutu pendidikan. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan salah satu penyempurnaan kurikulum sebelumnya, didalamnya menuntut siswa untuk lebih kompeten dibidangnya sehingga siswa dihadapkan dapat mengaplikasi ilmu yang diperolehnya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya. Kecakapan hidup merupakan rangkaian dari kurikulum KBK. Kecakapan hidup meliputi ; Kecakapan Diri, Kecakapan Sosial, Kecakapan Berfikir Rasional, Kecakapan Akademik dan Kecakapan Vokasional. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Gondangwetan, tepatnya di kelas III IPA 3 yang berjumlah 42 orang yang memiliki kemampuan Kecakapan Hidup (Life Skill) kurang. Maka dari itu tujuan penelitian adalah meningkatkan Life Skill melalui kegiatan praktikum membuat Tempe.
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yang meliputi : 1) deskripsi data, 2) pembahasan, 3) penyimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diterapkan praktikum membuat Tempe Life Skill siswa meningkat. Peningkatan ini ditandai dengan meningkatnya semua aspek. Aspek Personal Skill semula “kurang” meningkat menjadi “ cukup” pada siklus I dan meningkat lagi menjadi “sangat baik”pada siklus II. Pada aspek Thinking Skill semula “kurang”, meningkat menjadi “cukup”pada siklus I dan meningkat lagi menjadi “baik” pada siklus II. Aspek Social Skill semula “kurang” meningkat menjadi “baik” pada siklus II dan meningkat lagi menjadi “sangat baik” pada siklus II.Aspek Akademic Skill semula “kurang’ pada siklus II tetap “kurang” kemudian meningkat menjadi “baik” pada siklus II. Dan aspek Vocational Skill, semula “kurang” meningkat menjadi “cukup” pada siklus I dan meningkat lagi menjadi “sangat baik” pada siklus II. Selain itu juga terjadi peningkatan hasil belajar (tes) rata-rata Pre tes pada siklus I, 31,11 setelah diberi tindakan meningkat nilai Pos tes menjadi 84,07 pada siklus II dengan ketuntasan klasikal 90 % dan daya serap 65.
Dengan demikian dapat disimpulkan, penerapan kegiatan praktikum membuat tempe dapat meningkatkan Life Skill siswa. Saran yang dapat diberikan adalah agar guru biologi menerapkan kegiatan praktikum untuk materi-materi yang sesuai.
Nurhayati. 2006, Penerapan Kegiatan Praktikum membuat Tempe pada Pokok Bahasan Bioteknologi untuk meningkatkan Life Skill Siswa kelas III IPA 3 SMA Negeri 1 Gondangwetan Tahun Pelajaran 2005/2006
Kata Kunci : Kegiatan praktikum membuat tempe, Life Skill.
Penyempurnaan kurikulum 2004 merupakan salah satu cara yang digunakan untuk memperbaiki mutu pendidikan. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan salah satu penyempurnaan kurikulum sebelumnya, didalamnya menuntut siswa untuk lebih kompeten dibidangnya sehingga siswa dihadapkan dapat mengaplikasi ilmu yang diperolehnya dalam mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya. Kecakapan hidup merupakan rangkaian dari kurikulum KBK. Kecakapan hidup meliputi ; Kecakapan Diri, Kecakapan Sosial, Kecakapan Berfikir Rasional, Kecakapan Akademik dan Kecakapan Vokasional. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Gondangwetan, tepatnya di kelas III IPA 3 yang berjumlah 42 orang yang memiliki kemampuan Kecakapan Hidup (Life Skill) kurang. Maka dari itu tujuan penelitian adalah meningkatkan Life Skill melalui kegiatan praktikum membuat Tempe.
Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan 2 siklus. Setiap siklus meliputi empat tahap yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi. Teknik analisa yang digunakan adalah analisa deskriptif yang meliputi : 1) deskripsi data, 2) pembahasan, 3) penyimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diterapkan praktikum membuat Tempe Life Skill siswa meningkat. Peningkatan ini ditandai dengan meningkatnya semua aspek. Aspek Personal Skill semula “kurang” meningkat menjadi “ cukup” pada siklus I dan meningkat lagi menjadi “sangat baik”pada siklus II. Pada aspek Thinking Skill semula “kurang”, meningkat menjadi “cukup”pada siklus I dan meningkat lagi menjadi “baik” pada siklus II. Aspek Social Skill semula “kurang” meningkat menjadi “baik” pada siklus II dan meningkat lagi menjadi “sangat baik” pada siklus II.Aspek Akademic Skill semula “kurang’ pada siklus II tetap “kurang” kemudian meningkat menjadi “baik” pada siklus II. Dan aspek Vocational Skill, semula “kurang” meningkat menjadi “cukup” pada siklus I dan meningkat lagi menjadi “sangat baik” pada siklus II. Selain itu juga terjadi peningkatan hasil belajar (tes) rata-rata Pre tes pada siklus I, 31,11 setelah diberi tindakan meningkat nilai Pos tes menjadi 84,07 pada siklus II dengan ketuntasan klasikal 90 % dan daya serap 65.
Dengan demikian dapat disimpulkan, penerapan kegiatan praktikum membuat tempe dapat meningkatkan Life Skill siswa. Saran yang dapat diberikan adalah agar guru biologi menerapkan kegiatan praktikum untuk materi-materi yang sesuai.